Hari Ketiga MPLS 2025: Disiplin Berlalu Lintas dan Sinergi Pendidikan Karakter
Bekasi, 16 Juli 2025 – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMAN 9 Bekasi memasuki hari ketiga dengan agenda penting: Pendidikan Disiplin Berlalu Lintas. Materi disampaikan langsung oleh perwakilan Kepolisian dari Polres Metro Bekasi Kota, sebagai bagian dari pelibatan institusi negara dalam penguatan karakter peserta didik.
Kegiatan ini menjadi implementasi nyata dari Nota Dinas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 14843/KB.01.03.01/Sekre tertanggal 18 Juni 2025 yang menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam mendukung pembentukan karakter siswa melalui pendekatan Panca Waluya: Cageur, Bageur, Bener, Pinter tur Singer.
Disiplin Berlalu Lintas Sejak Dini
Dalam sesi ini, siswa diperkenalkan pada pentingnya kepatuhan terhadap aturan lalu lintas, mulai dari pemakaian helm, etika berkendara, hingga larangan membawa kendaraan bermotor ke sekolah tanpa SIM. Hal ini juga ditegaskan dalam Surat Pernyataan Orang Tua/Wali yang menjadi bagian dari proses daftar ulang siswa baru tahun ini.
Implementasi Komitmen Bersama
Sebagaimana tertuang dalam Surat Pernyataan Kesiapan Orang Tua/Wali, pihak keluarga menyatakan kesanggupan untuk:
-
Mendukung program pembinaan karakter dan disiplin siswa.
-
Melarang anak mengendarai motor ke sekolah jika belum memiliki SIM.
-
Ikut aktif dalam pembinaan di lingkungan rumah dan masyarakat.
Dokumen ini menjadi dasar keterlibatan aktif keluarga dalam proses pendidikan karakter, menjadikan MPLS tidak hanya sebagai ajang orientasi, tetapi sebagai awal pembentukan budaya sekolah yang kolaboratif dan berintegritas.
Kegiatan Berjalan Tertib dan Bermakna
Siswa SMAN 9 Bekasi mengikuti rangkaian kegiatan ini dengan antusias. Mereka tiba di sekolah lebih awal dari biasanya, sesuai dengan kebijakan pengaturan waktu kedatangan yang dianjurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Sebagai penutup hari ketiga, para siswa merefleksikan pentingnya menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bener (benar) dan bageur (baik hati), sesuai dengan semangat Panca Waluya.